Thursday, December 30, 2010

Jepang

16-22 dec 10
Liburan ke jepang (Tokyo, Kawaguchi Lake-Mount Fuji, Kyoto)

Terinspirasi dari orang orang yang jalan ke jepang, maka liburan kali ini diputuskan ke jepang. Awalnya hendak ikut tour travel, tetapi kebetulan banget ada travel fair di Grand Indonesia dan dapat tiket promosi Garuda USD 1445 untuk 3 orang (2 tiket dewasa & 1 tiket anak anak). Karena gak ikut travel, jadi perlu riset sendiri tempat tempat yang mau didatangi. Riset untuk liburan kali ini cukup lama. baik lihat-lihat itinerary tour yang diadain dari travel di Jakarta, maupun dari internet.







Hari ke-1 : 16 dec 10, perjalanan dari Jakarta ke Tokyo
Berangkat sore ke airport, karena takut kena macet. Selesai check in, leyeh leyeh di airport lounge. Dan baru tau ternyata nunggunya masih 4 jam lagi. Oopss ternyata salah liat jadwal, yang harusnya berangkat jam 23.50 tiba di Tokyo jam 9 pagi, ingatnya jam 9 malam berangkat. Alhasil menghabiskan waktu dengan ngemil, ngemil dan ngemil. Setelah penantian panjang, akhirnya dengar juga pengumuman untuk boarding. Pesawat take off jam 23.50. kaeo yang waktu nunggu udah tidur, begitu masuk pesawat jadi bangun. Sempet nonton Despicable Me sendiri (karena mama papa udah mau tidur), tapi akhirnya minta dimatiin juga TV nya, dan tidur selama perjalanan. Saat disediakan sarapan, baru mulai bangun.

Hari ke-2 : 17 dec 10, Tokyo – Sensoji dan Asakusa Area
Pesawat mendarat jam 9 pagi. Sampai di airport naik kereta untuk sampai ke tempat imigrasi. Selesai dari imigrasi, ambil koper dan langsung pergi ke tempat Keisei Skyliner, kereta yang mengubungkan airport dengan pusat kota. Beli tiket Y2400/orang (eo belum bayar), kemudian tunggu di peron. Kereta tiba sesuai jadwal jam 10. Stasiun keretanya dilengkapi dengan toilet, dan di toiletnya disediakan urinoir untuk anak anak.Perjalanan dari Airport ke pusat kota sekitar 40 menit. Turun di stasiun Ueno kemudian ganti jalur kereta ke Hibiya Line untuk turun di stasiun Iriya. Karena mulai dari turun pesawat sampai naik kereta selalu dalam ruangan, maka waktu ganti line kereta dan kena dengan udara luar, baru berasa dinginnya Tokyo dengan suhu sekitar 4C. Sampai di Stasiun Iriya, lanjut dengan jalan kaki ke Hotel Toyoko Inn Senzoku di Kokuzai St, daerah asakusa. Info dari hotel, perjalanannya 12 menit. Setelah nanya berkali kali (untung udah print petanya dalam bahasa jepang) alhasil sampai juga di hotelnya. Hotel baru bisa check in jam 3 sore (resminya jam 4 sore). Di sini buat member card Toyoko Inn, karena bisa dapat discount. Walaupun harus bayar Y1000, tapi diitung itung tetap untung (karena nginap di sini lumayan lama). Sembari nunggu waktu check in, jalan jalan dulu di sekitar hotel. Pertama tama cari resto buat makan siang. Pas mesen makanan baru sadar kalo resto yang dimasukin ternyata resto cina. Di sini pesen 1 set menu (nasi + tahu (seperti mun tahu) + sup + tumis sayur, harga sekitar Y600) untuk makan berdua. Karena ada kid menu dari Garuda yang dibawa (karena eo gak makan di pesawat). Sehabis makan, kemudian jalan kaki ke Sensoji Temple.

Kompleks Sensoji temple cukup luas. Terdapat beberapa gerbang masuk, diantaranya Hazomon Gate. Gerbang berwarna merah dengan 3 buah lampion digantung didalamnya. Di sekitarnya terdapat area pertokoan yang disebut Nakamise Dori, yang kebanyakan menjual souvenir, makanan dan mainan. Di dalam kompleks terdapat tempat Incense burner, spiritual bathing fountain dan yang terutama adalah Sensoji Temple. Sensoji temple yang dibangun pada abad ke-7 ini didedikasikan untuk Kannon (Buddhist Goddes of Mercy) dan karenanya Sensoji Temple juga dikenal dengan nama Asakusa Kannon Temple. Di sebelah kanan Sensoji Temple terdapat Nitenmon Gate yang lebih kecil dibanding Hazomon Gate, namun gerbang inilah satu satunya yang tertinggal dari zamannya, karena bangunan lain dihancurkan pada tahun 1945.

Di sini eo senang lari lari di halamannya yang luas. lari keliling pohon yang daunnya sudah berwarna kuning. Dari sini kemudian jalan balik ke hotel. Kamar dapat di lantai 6. ruangannya sangat kecil, namun rapi dan bersih. Selesai beres beres dan memakai baju yang “lebih benar”, lengkap dengan long john, syal dan sarung tangan, kemudian jalan lagi. Kali ini mengexplor area Asakusa yang terkenal sebagai old tokyo. Dari hotel menyusuri Kokusai street. Di sepanjang jalan terdapat toko toko, Supermarket Life, Asakusa View Hotel, Tukuba Express Line Asakusa Stasiun. Kemudian nyebrang, masuk ke jalan yang lebih kecil. Di sini terdapat semacam dept store yang namanya ROX. Selain itu terdapat banyak toko yang menjual pakaian, dan juga toko toko makanan. Mc D bisa ditemukan di sini. Karena sudah mendekati jam makan malam, maka kali ini makan di resto Jepang, namanya Matsuya.Untuk makan di sini, pertama tama perlu beli “kupon” di mesin yang ada di resto. Sama seperti kalau mau beli minuman di vending machine. Begitu kuponnya dapat, langsung berikan ke pelayan resto (yang hanya ada 1 orang). Gak lama kemudian, makanan langsung siap. Mama pesan menu set (yang asal ada kuahnya) untuk makan berdua dengan eo. Selesai makan, jalan jalan liat barang barang yang dijual di toko toko. Ada barang barang musim dingin yang tidak terlalu mahal dijual di sini. Mampir juga ke Rox, liat baju dan sepatu untuk anak anak. Ada sepatu boot yang bagus, tapi eo ditawarin gak mau. Jadinya gak jadi beli (walaupun besoknya balik lagi untuk beli). Selesai mengexplore Asakusa, kembali ke hotel. Mandi dan tidur. Walaupun kamarnya kecil, tapi toiletnya sangat modern. Begitu duduk di closet, langsung keluar air sedikit (seperti waktu flash), suara air yang keluar dimaksud untuk “menutupi” suara asli BAK. J Closetnya juga bdilengkapi dengan berbagai tombol. Jadi kalau biasanya pakai jet shower, di sini cukup dengan pencet tombol.

Hari ke-3: 18 December 2010, Tokyo - Imperial Palace, Ometesando, Harajuku, Shibuya dan Ginza/
Hari ini dimulai dengan sarapan. Menunya Onigiri, Salad Mie, Soup, Roti untuk minum Ocha dan Kopi. Tempat sarapannya gak terlalu besar, di tengah disediakan meja untuk menempatkan makanan dan piring. Piringnya bentuknya seperti nampan, terbagi atas 4 bagian. Mama suka sekali sarapannya. Papa merasa kurang karena gak ada dagingnya sama sekali (semuanya karbohidrat), Eo minum Ocha bercangkir cangkir. Berbeda dengan hotel pada umumnya, di sini selesai makan, piring, gelas dibereskan sendiri, dibawa ke bagian untuk dicuci/dibersihkan. Sisa makanan dibuang ke tempat sampah yang disediakan didekatnya, piring, gelas, mangkuk, sumpit diletakkan ditempatnya masing masing. Sangat efisien, gak heran pekerja di restonya hanya 2 orang (sudah agak tua pula).

Tujuan pertama hari ini adalah Imperial Palace. Stasiun terdekat adalah Tokyo Stasiun. Dari sini tinggal jalan kaki. Mempelajari jalur kereta di Tokyo sangat memusingkan. Jalurnya sangat banyak. Dalam satu stasiun ada beberapa operator kereta, jadi banyak interchange yang perlu beli tiket lagi. Berbeda dengan area Asakusa, area di sini sangat rapi dan modern. Sesampainya di Imperial Palace sudah banyak turis. Namun sesuai info dari petugas di sana, pengunjung tidak bisa masuk ke dalam. Maka yang bisa terlihat dari luar adalah Jembatan Nijubashi untuk masuk ke gerbang utama.

Karena tidak banyak yang bisa dilihat di sini, maka hanya sebentar, lanjut lagi ke tujuan berikutnya, Ometesando Hills yang terkenal karena arsiteknya adalah Tadao Ando. Untuk ke sana, naik kereta turun di stasiun Ometesando. Daerah Ometesando terdiri dari gedung gedung pertokoan. Ometesando Hills sendiri adalah gedung pertokoan. Sesuai dengan namanya, jalan di area Ometesando Hills agak mendaki. Disekelilingnya terdapat toko toko dengan gaya bangunan yang mirip Ometesando Hills. Menyusuri terus Ometesando akan sampai di Stasiun Harajuku yang bentuk bangunannya masih tradisional. Belok kanan, menyusuri jalan memasuki area Harajuku, tempat di mana remaja jepang mengekspresikan diri dengan berdandan sesuai keinginan mereka, dengan baju baju unik, rambut warna warni. Istilahnya cosplay (dari bahasa inggris, costume dan play), dandanan mereka bisa berdasarkan karakter dari anime, manga atau film. Sama seperti ometesando, sepanjang jalan di sini adalah pertokoan. Untuk makan siang, kali ini coba Yoshinoya. Di sini meja makannya semua menghadap ke pelayannya. (meja dibuat keliling dengan bagian tengahnya untuk tempat pelayan. Di meja disediakan sumpit, sambal, saus kecap jepang, dan teko air putih dingin. Pelayanannya sangat efisien. Begitu duduk langsung dikasih Ocha, pilih menu, gak sampai 5 menit makanan siap. Selesai makan langsung bayar. Bagi yang belum dapat tempat duduk, tunggu di kursi tunggu yang disediakan. Selesai makan jalan terus ke arah Meiji Jingu Shrine. Dalam perjalanan mampir ke toko yang lagi sale, Y1050 untuk 3 barang. Jadilah beli 1 tas bulu, 1 tas pesta dan 1 syal. Selesai belanja, lanjut jalan laig. Tapi mungkin karena salah jalan, Meiji Jingunya tidak ketemu ketemu. Jadinya jalan balik. Dalam perjalanan kali ini, masuk ke jalan kecil yang sangat ramai, yang didalamnya terdiri atas toko toko yang menjual berbagai macam barang, terutama baju dan accessories. Di sini juga terdapat beberapa resto diantaranya Lotteria, McD. Dan tidak ketinggalan, ada Daisho juga di sini. Sama seperti di Jakarta.
Daisho di sini juga one price store dengan harga Y105. di sini Eo beli mainan capit. Setelah mengarungi lautan orang, akhirnya sampai diujung jalan. Belok kanan, menyeberangi lampu merah, jalan terus menuju ke area Shibuya untuk melihat patung Hachiko yang terkenal, terletak di sisi barat plaza stasiun Shibuya. Sama seperti Harajuku, Shibuya juga sangat ramai baik oleh kendaraan maupun orang yang lalu lalang. Perempatan di depan stasiun Shibuya dikabarkan sebagai yang tersibuk di dunia. Daerah ini dikelilingi gedung gedung tinggi dengan lampu warna warni.
Dari Shibuya kemudian naik kereta menuju ke Ginza, turun di Stasiun Ginza. Keluar dari stasiun langsung melihat perempatan dengan gedung gedung pencakar langit yang warna warni lampunya terlihat jelas karena langit sudah gelap. Daerah Ginza adalah tempat pertokoan barang barang luxury. Namun walaupun begitu, waktu menyusuri terus jalan utamanya, ternyata ada juga Supermarket yang harga barang barangnya murah. Namanya Hanamasa, Di seberang Hanamasa terdapat toko namanya Toys Park. Barang barang yang dijual di sini unik unik. Mulai dari mainan anak, stationery, kotak makan. Lihat barang barang yang dijual di sini rasanya pengen beli semua. Ada kotak makan bentuk kereta Thomas, Construction Site, Sendok, Garpu bentuk sekop, digger. Sayang, semuanya lumayan mahal. Ginza menjadi penutup walking tour hari ini. Kembali ke Asakusa, makan malam di resto Jepang, kali ini dengan menu set tempura untuk mama dan eo. Sementara Papa beli Mc D.

Hari ke-4 :19 dec 10 : Kawaguchi Lake, Mount Fuji
Tujuan hari ini adalah Kawaguchi Lake untuk melihat Mount Fuji. Agak berbeda dengan rencana semula yang naik kereta ke sana, setelah mempelajari lagi, diputuskan untuk naik bus. Harga lebih murah (Y1700/orang) dan lebih cepat (sekitar 2 jam). Naik bus nya dari Shinjuku West Bus Terminal, dekat Stasiun Shinjuku. Sebelum berangkat mendownload peta dulu, karena berdasarkan info, stasiun Shinjuku sangat besar dan rumit. Stasiun Shinjuku adalah stasiun tersibuk di Jepang dan salah satu yang tersibuk di dunia. Di stasiun ini terdapat department store, mall, resto. Turun di stasiun Shinjuku ternyata petunjuknya jelas, sehingga bisa langsung ke tempat beli tiket bus tanpa nyasar. Nama gedung tempat penjualan tiket tertera dengan jelas: Keio. Sesuai dengan nama bus yang akan dinaiki. Di sekitarnya terdapat gedung gedung yang menjual perlengkapan elektronik. Bus berangkat jam 9.40. sesuai dengan kebiasaan di jepang, bus berangkat sangat tepat waktu. Bus sangat bersih dan nyaman, dilengkapi dengan toilet. Kelengkapan bus juga sangat detail, setiap kursi dilengkapi dengan meja lipat (seperti di pesawat), tempat menaruh gelas yang bisa dilipat, hook untuk menggantung tas, jala yang menempel di kursi depan yang bisa digunakan untuk meletakkan barang, juga pijakan kaki (foot rest). Kursinya juga reclining seat. Begitu bus mulai jalan, terlihat gedung gedung dengan bentuk beragam yang ada di daerah Shinjuku. Bus hanya berhenti beberapa kali untuk menaikan penumpang. Karena sepi, walaupun tidak beli tiket, eo jadi bisa duduk di kursi sendiri. Sepanjang perjalanan eo tidur. Mendekati kawaguchiko, mulai terlihat gunung fuji di kejauhan. Dalam perjalanan bus melewati Fujikyu Highland yang merupakan theme park. Akhirnya bus sampai di Kawaguchiko Station. Keluar dari bus, baru terasa dinginnya udara di luar. Kawaguchiko Station tidak terlalu besar. Bangunan dari kayu, dilengkapi dengan café, toko souvenir, tampat penjualan tiket (baik tiket kereta maupun bus). Di depan stasiun didisplay gerbong kereta, eo suka lihat dan pegang pegang. Di sebelah stasiun terdapat tourist information center. Di sini bisa dapat peta dan penjelasan dari petugasnya. Mount Fuji dikelilingi oleh 5 danau. Danau yang terbesar adalah Kawaguchi Lake, dan danau ini yang paling dekat dengan stasiun Kawaguchi. Tempat yang bagus untuk melihat Mount Fuji dari Kawaguchi Lake adalah Ubuyagasaki cape. Untuk mencapai ke sana bisa dengan naik bus. Tapi karena tidak terlalu jauh, diputuskan untuk berjalan kaki. Dari stasiun hanya perlu jalan sebentar untuk mencapai kawaguchi lake. Dalam perjalanan ada resto itali, supermarket Takadaya. Sampai di titik pertama Kawaguchi Lake, terlihat penyewaan kapal bentuk angsa, supermarket Lawson, Cable Car dan banyak tempat makan. Dari sini jalan lagi menuju Ubuyagasaki cape. Sepanjang perjalanan gak lupa foto foto. Sampai di cape ternyata tidak ada resto (rencana awal, sampai di cape makan siang). Jadinya eo dibuatin pediasure dan minum sambil melihat Mount Fuji. Dari sini, kemudian menyeberangi kawaguchi lake di atas jembatan. Kemudian makan siang indomie yang dibawa dari hotel di meja yang disediakan di pinggir danau. Selesai makan, jalan balik ke Kawaguchi Station karena sudah dekat dengan jam berangkat bus. Sampai di kawaguchi stasiun lihat lihat lihat toko souvenir yang ada di stasiun juga yang ada di seberang stasiun. Beli gantungan handphone gambar mount fuji, ternyata bus nya udah sampai. Hampir ketinggalan. Naik ke bus, langsung tidur sepanjang perjalanan. Sampai di Shinjuku sudah gelap walaupun baru jam 5 an. Di sini jalan jalan dulu di sekitar Shinjuku. Makan malam di Yoshinoya (dengan menu yang sama lagi). Kemudian balik ke stasiun, lihat lihat toko yang ada di sana dan kemudian balik ke asakusa. Sebelum sampai hotel, mampir ngemil di Mister Donut. Beli 2 donut (Y100/donut) dan kopi (Y200) yang bisa direfill terus. Mampir beli roti di supermarket. Sesampai di hotel, langsung packing karena akan berangkat ke Kyoto besok paginya. Koper besar dititip (karena sehabis dari Kyoto akan kembali nginap di Tokyo). Ke Kyoto hanya bawa 1 ransel dan 1 tas bulu yang beli di Harajuku.

Hari ke 5, 20 dec 10, Kyoto, Ginkakuji Temple, Philospher’s Walk, Kiyomizu-dera temple
Pagi pagi sekali bangun, check out tanpa sarapan (karena belum buka restonya). Berusaha untuk dapat jadwal kereta Shinkasen sepagi mungkin. Naik kereta turun di Tokyo Station. Dari sini kereta Shinkasen berangkat menuju Kyoto. Untuk perjalanan ke Kyoto ini beli paket tiket kereta dan hotel. Harga per orang Y19.400 termasuk tiket bolak balik Tokyo-Kyoto dan menginap di hotel 1 malam. Nama keretanya Hikari. Pesannya yang early departure. Walaupun di tiket dipesankan jam 7, namun kalau ketinggalan boleh ikut yang jam berikutnya. Hanya tidak dapat yang reserved seat. Karena tidak keburu yang jam 7, akhirnya naik kereta yang jam 7.30. Gerbong di Hikari dibedakan menjadi 2, gerbong 1-5 untuk yang non reserved seat dan gerbong 6-10 untuk yang reserved seat. Gerbongnya lapang, terdiri dari 2 lajur kursi. Reclining seat dilengkapi dengan meja lipat, hook untuk menggantung jaket di dekat jendela. Walaupun tidak beli tiket, tapi karena kereta tidak ramai, eo bisa dapat kursi sendiri (harusnya anak anak dipangku). Di kereta ada yang jual makanan dan minuman. Papa beli paket sandwich dan kopi. Selesai minum susu campur pediasur, eo tidur. Kereta berhenti di beberapa stasiun, setiap kali berhenti tidak lama. Jadi mendekati stasiun yang dituju, orang biasanya sudah siap siap.
Perjalanan ke Kyoto sekitar 2 jam. berhenti di Kyoto Station, yang besar dan modern. Banyak toko, resto didalamnya. Di sini juga terdapat tourist information center. Tersedia bermacam macam peta, dan juga bisa beli pass, baik subway pass maupun bus pass. Karena tempat yang ingin dikunjungi lebih mudah dicapai dengan bus, maka di sini beli bus one day pass (Y500/orang). Pass nya berupa kartu tipis. Di setiap bus ada tempat untuk memasukkan kartu. Untuk one day pass hanya perlu masukan kartu sekali pada permulaan pemakaian (untuk mencetak tanggalnya-pada saat beli belum ada tanggalnya, jadi walaupun beli hari itu, bisa dipakai pada hari berikutnya selama belum pernah dipakai). Selebihnya hanya perlu diperlihatkan.ke sopirnya.
Dari stasiun menuju halte bus, jelas arahnya. Karena bawaan gak terlalu banyak, akhirnya diputuskan untuk tidak ke hotel dulu, tapi langsung mulai jalan.Dibanding Tokyo, Kyoto lebih hangat dengan sekitar suhu 14C. Tujuan pertama adalah Ginkakuji Temple. Di bus tertulis jelas tempat tempat tujuannya. Dari Kyoto station ke Ginkakuji Temple ternyata cukup jauh. Bus hanya berhenti di halte, dan didalam bus terdapat layar yang menerangkan nama haltenya, nama next stop halte berikutnya. Selain di layar, juga disebutkan nama haltenya. Halte bus terdekat dengan Ginkakuji Temple adalah Ginkakuji Michi. Dari sini tinggal jalan kaki ke templenya. Ginkakuji Temple termasuk dalam worl heritage site. Tiket masuknya Y500 per orang. Di dalam kompleksnya terdapat karya seni dari pasir yang dibentuk. Terdapat kolam, yang salah satunya tempat orang untuk melempar coin, eo juga ikutan lempar coin.

Selesai dari sini kemudian jalan menyusuri kanal yang jalurnya dikenal dengan sebutan Philosopher’s walk. Sepanjang kanal terdapat pohon sakura. Sayang, pada saat ini jalurnya ditutup karena pohon sakuranya mengalami kerusakan dan perlu diperbaiki yang perbaikannya perlu waktu 1 tahun. Sepanjang kanal terdapat beberapa toko yang menjual kerajinan dan souvenir, juga beberapa temple. Sampai ujung kanal, kemudian belok kanan menyusuri jalan sampai ketemu perempatan belok kiri dan dapatlah Eikando Temple. Temple yang ini hanya foto foto dari luar saja. Dari sini kemudian jalan ke halte bus yang letaknya tidak jauh. Tak lama datang bus, rencana awal mau turun di halte kiyomizu michi. Tapi karena salah gak turun untk ganti bus, akhirnya bus nya terus sampai daerah Karasuma, yang ramai dengan pertokoan. Di sini akhirnya makan siang dulu di Mc D. Selesai makan lanjut lagi naik bus ke Kiyomizu-dera. Turun di Kiyomizu Michi, lanjut jalan kaki ke temple Kiyomizu-dera. Selama makan siang sampai ke kiyomizu dera, eo tidur. Jalan ke templenya mendaki. Sepanjang jalan banyak toko souvenir dan makanan. Kompleks templenya sangat besar. Tiket masuk Y300/orang. Juga termasuk world heritage site. Pemandangan dari temple yang terletak di atas bukit sangat indah. Ditambah lagi saat itu sedang mulai sunset. Eo yang sudah bangun, senang main di sini.

Karena sudah gelap, rencana walking tournya tidak dilanjutkan, dan milih untuk ke hotel. Naik bus lagi, turun di halte di shijo kawara machi, mampir sebentar ke daerah shijo kawara machi yang terdiri atas deretan toko toko dengan koridor beratap, di sini terdapat Nishiki-koji market. Setelah itu langsung jalan ke hotel, Karasuma Kyoto Hotel yang terletak di jalan Karasuma-dori Shijo Sagaru, Shimogyo-ku. Dapat kamar no 3218, yang luasnya lebih besar dari Toyoko Inn di Tokyo. Walaupun masih belum terlalu malam, tapi mama dan eo gak keluar jalan lagi. Hanya papa yang keluar sebentar untuk beli roti. Malam ini menghabiskan stock indomie.

Hari ke-6: 21 dec 10, Kyoto : Arshiyama, Kinkakuji, Gion, back to Tokyo
Setelah malamnya mempelajari akan ke mana hari ini, itinerary hari ini adalah Arashiyama area, Kinkakuji dan Gion. Selesai sarapan roti (karena paket tidak termasuk sarapan hotel), check out, beli bus one day pass di hotel, mulailah perjalanan. Tujuan pertama adalah ke Arashiyama. Naik bus dari halte Shijo Karasuma. Perjalanan panjang, sampai mesti nambah Y200/orang walaupun pake one day pass, turun di halte Arshiyama Tenryuji-mae. Langsung terlihat Togetsukyo Brigde yang membentang di atas Katsura River. Di sini banyak terdapat trishaw, juga bisa menyewa boat kecil menyusuri sungai. Di pinggir sungai terdapat area yang diisi dengan kios kios kecil. Sayang, saat ini belum buka, demikian juga dengan bunga sakura yang ada di sepanjang sungai yang belum berbunga. Walaupun belum berbunga, namun keindahan daerah ini tetap terlihat. Walaupun kedinginan, eo tetap jalan kaki sepanjang sungai, sampai akhirnya ngantuk, duduk di stroller dan tertidur. Di sini sempat beli souvenir di toko souvenir seberang bus stop. Gak lama, bus datang. Tujuan berikut adalah Kinkakuji Temple, yang termasuk world heritage site juga.

Bus berhenti di halte Kinkakuji-mae. Dari sini tinggal jalan kaki ke templenya. Tiket masuk Y400. Eo sudah bangun saat tiba di sini. Karena bertepatan dengan jam makan siang dan gak ketemu resto, eo minum susu campur pediasure lagi. Kinkakuji temple terkenal dengan sebutan golden temple, karena bangunan pavilionnya yang dilapis emas dengan tamannya yang indah. Sama seperti Ginkakuji temple, di Kinkakuji juga terdapat tempat melempar coin, hanya di sini bukan di kolam air, tapi kolam pasir. Di kompleks ini juga tersedia toko souvenir dan café.

Dari Kinkakuji, perjalanan berikutnya adalah ke Gion. Jaraknya lumayan jauh. Tapi hanya perlu sekali naik bus tidak perlu ganti. Gion dikenal sebagai geisha district. Di sini bisa terlihat orang orang memakai kimono. Sepanjang jalan ini terdiri atas pertokoan. Juga terdapat satu jalan kecil yang bangunannya semua bergaya tradisional. Selesai explore Gion, jalan kaki ke arah Karasuma, makan siang dulu di Sukiya. Kemudian cari oleh oleh di Shijokawara-machi, mampir di supermarket yang ada di sini untuk beli roti bekal di kereta nanti. Di sini eo beli tempat makan bentuk mobil polisi.

Gion menjadi penutup acara jalan jalan di Kyoto. Setelah ambil titipan tas di hotel, naik bus ke Kyoto Station, naik kereta Shinkasen, dan sampailah kembali ke Tokyo. Sampai di Toyoko Inn kembali, kali ini dapat kamar yang lebih kecil lagi, bila kamar yang dulu masih disediakan lemari pakaian kecil, yang kali ini tidak, hanya disediakan hanger saja.

Day 7, 22 dec 10, Perjalanan dari Tokyo ke Jakarta
Hari terakhir di Tokyo. Jadwal pesawat jam 12.00. Tapi karena kali ini ke airportnya naik bus (namanya super shuttle) dan jam keberangkatan busnya yang paling memungkinkan adalah jam 7, maka pagi pagi sudah check out (mama kehilangan sarapan favoritnya lagi). Naik bus jauh lebih murah, biayanya hanya Y1000/orang. Hanya jadwalnya saja yang masih belum terlalu banyak, mungkin dikarenakan baru mulai beroperasi 1 dec 2010 ini. Bus stop di beberapa tempat, antara lain ueno, asakusa dan 1 tempat lagi sebelum langsung terus ke airpot. Untuk yang asakusa bus berhenti di depan resto Matsuya, alhasil sembari nunggu bus, papa sarapan dulu di sini. Perjalanan dengan bus sekitar 2 jam. Sampai di airport (terminal 2), langsung check in. kemudian papa sarapan lagi di Mc D (mama sarapan roti yang beli di Kyoto). Lihat lihat toko yang ada di airport, beli oleh oleh. Kemudian masuk lewat imigrasi. Di dalamnya juga masih banyak toko, juga ada tempat main anak. Gak terasa sampai juga di waktu keberangkatan pesawat. Di pesawat kembali eo nonton despicable me dan tidur. 1 jam sebelum mendarat penumpang diberi ice cream hagen das, termasuk eo. Eo makan sendiri, walaupun gak habis. Pesawat mendarat jam 6 sore waktu Jakarta.

Catatan :


Tiket masuk ke temple di Kyoto bentuknya bagus bagus.
Setiap beli souvenir selalu sudah dibungkus rapi dengan kertas kado.
Tempat makan di jepang, biasanya menyediakan mangkok (lengkap dengan sendok garpu) untuk anak anak, dan gambar dimangkoknya biasanya lucu lucu.
Total biaya jalan jalan ke Jepang:
Tiket USD 1445
Visa Rp 385.000x3 orang
Keisei skyliner Y2400x2
Paket shinkasen + hotel Kyoto Y19400x2
Hotel Toyoko Inn 4 malam Y7000x4
Makan + souvenir + transport
Total : 26 juta

No comments:

Post a Comment