Friday, April 24, 2015

Road Trip from Tanger to Seville



18 April 2015

Casablanca – Tanger – Seville
6.30 berangkat dari Bouskoura, langsung masuk highway. Waktu tempuh hingga tiba di Tanger sekitar 4.5 jam. Selama perjalanan, tinggal melihat petunjuk jalan yang mengarah ke Tanger. Penyeberangan ferry dari Tanger ke Spanyol, bisa melalui Tanger Ville atau Tanger Med. Kalau dari Tanger Ville, ferry akan merapat di Tarifa Port. Sedangkan dari Tanger Med, ferry akan merapat di Algeciras Port. Algericas Port lebih besar dari Tarifa Port, sehingga bus-bus antarkota lebih beragam dibanding Tarifa Port.

Tiba di Tanger Med sekitar jam 10.30. Mobil di parkir di tempat parkir yang disediakan di pelabuhan. Parkir gratis dan dijaga oleh satpam. Dari tempat parkir tinggal jalan ke gedung penjualan tiket. Ada beberapa operator ferry, dengan harga yang tidak beda jauh satu sama lain, diantaranya Balearia dan FRS. Tinggal pilih yang jam keberangkatan paling dekat. Walaupun jam keberangkatan FRS pk 11.00 tapi karena perlu waktu boarding minimal 30 menit, jadi tidak bisa naik yang ini. Alhasil naik Balearia yang waktu keberangkatannya pk. 12.00. Tiket untuk 2 dewasa dan 1 anak sekitar MAD 1.100.

 

Setelah melewati imigrasi, penumpang diantar oleh bus ke kapal. Setiba di depan kapal, ada petugas yang akan mengantar sampai ke deck penumpang. Di dalam kapal ada restaurant dan toko duty free. Perjalanan sampai di Algeciras Port sekitar 70 menit. Setiba di Algeciras Port, langsung cari terminal bus. Lokasinya tidak terlalu jauh, sekitar 10-15 menit berjalan kaki. Peta lokasi pelabuhan dan terminal bus dapat diminta di bagian informasi pelabuhan. Terminal bus nya tidak terlalu besar, tapi bersih dan ada cafeteria serta minimarketnya. Bus yang jadwalnya terdekat adalah bus TG comes. Setelah membeli tiket sebesar 21.35 euro per orang, tinggal menunggu kedatangan bus yang menurut jadwal akan berangkat pk. 16.30, dan ternyata bus berangkat sangat tepat waktu.

Selama perjalanan di bus, melewati berbagai kota. Termasuk Tarifa Port. Jadi sebetulnya lebih cepat bila naik ferry dari Tanger Ville dan turun di Tarifa Port, hanya pelu memastikan apakah tersedia tempat parkir di Tanger Ville Port. Sepanjang perjalanan akan sering terlihat wind farm yang ditaruh di atas bukit, dan sepanjang perjalanan bus berhenti di beberapa tempat untuk menaikkan dan menurunkan penumpang.

Setelah perjalanan sekitar 3.5 jam, bus tiba di terminal bus Seville, nama terminalnya Prado De San Sebastian Bus Station. Lokasinya di kota tua Seville. Setiba di terminal bus, mulailah browsing mencari hotel. Ternyata tidak terlalu mudah mencari hotel di Seville, banyak yang fully booked dan pilihan juga tidak terlalu banyak, terutama bila memilih hotel di area kota tuanya. Setelah menelepon beberapa hotel, akhirnya dapat juga, Hesperia Hotel. Hotel bintang 4 dan lokasinya di area kota tua, harga per malam sekitar MAD 1100 (tanpa sarapan). Selama perjalanan mencari hotel, sempat nyemil churros yang dijual di pinggir jalan. Juga makan malam di resto yang tidak terlalu jauh dari hotel, mencoba tapas polo (ayam). Tapas ternyata menindikasikan ukuran porsi makanan. Tapas untuk ukuran kecil (untuk 1 orang). Sedangkan plate untuk porsi 2-3 orang. Setiba di hotel sudah malam, cuma punya tenaga untuk mandi, beberes dikit dan langsung tidur.

19 April 2015

Seville
Pagi menjelang siang, baru keluar hotel, memulai eksplorasi kota. Karena musim semi, udaranya enak banget, tidak terlalu dingin dan tidak terlalu panas. Matahari juga bersinar dengan cerah. Dalam perjalanan ketemu toko roti, beli baget 1 euro dapat 3 buah, lumayan bisa sarapan sambil jalan.
Tidak berapa lama berjalan kaki, sampailah di Barrio Santa Cruz, area kota tua dimana terdapat berbagai tempat wajib kunjung Seville (Gereja Santa Cruz, Cathedral, Giralda Tower, Alcazar Palace) juga banyak café, bar untuk menikmati tapas. Gereja Santa Cruz dengan design  Baroque ini selesai dibangun pada abad 17. Untuk masuk kedalamnya tidak dikenakan biaya.

Dari Gereja Santa Cruz hanya perlu berjalan kaki sekitar 5 menit, dan sampailah di The Cathedral of Saint Mary of the See (Catedral de Santa Maria de la Sede) atau lebih dikenal dengan nama Seville Cathedral. Cathedral ini merupakan Cathedral Gothic terbesar di dunia. Termasuk dalam World Heritage Site UNESCO. Di Cathedral ini juga terdapat makam Christopher Columbus. Tiket masuknya 7 euro per orang.


Giralda Tower yang merupakan menara lonceng gereja, duluya adalah minaret yang dibangun mengikuti minaret Mesjid Koutoubia di Marrakech, Morocco. 

Tepat di seberang Cathedral, terdapat Alcazar Palace. Istana ini juga termasuk dalam World Heritage Site UNESCO. Dulunya merupakan benteng Moorish. Tiket masuknya 9.5 euro per orang. Didalamnya terdapat beberapa Patio, diantaranya Patio del Leon (patio pertama yang akan dijumpai setelah loket tiket), Patio de la Monteria (Patio dengan halaman yang luas, dikelilingi bangunan bernuansa kuning), Patio de las Doncellas (Patio yang dikelilingi oleh lengkung-lengkung yang indah dan ditengahnya terdapat taman dengan kolam memanjang), Patio de las Muñecas dan Patio del Crucero. Selain itu juga terdapat banyak taman-taman dengan kolam dan air mancur. Istana ini masih dipakai oleh keluarga kerajaan, yaitu di bagian atasnya (The Cuarto Real Alto). Di dekat Patio de las Doncellas, terdapat Salón de Embajadores (Hall of Ambassadors), yang merupakan tempat penobatan raja.

Sebelum melanjutkan perjalanan, snack time dulu di salah satu café sekitar Cathedral. Kemudian lanjut jalan kaki menuju Torre del Oro, yang lokasinya di tepi sungai Guadalquivir. Torre del Oro yang artinya menara emas merupakan menara pengawas untuk mengawasi yang datang dari arah sungai menuju kota Seville. Dengan membayar 3 euro, kita bisa masuk dan naik tangga sampai ke atas menara. Di sepanjang sungai ini, banyak yang menawarkan river cruise dan juga kereta kuda untuk keliling kota.




Di seberang Torre del Oro terdapat banyak café dan restaurant, dan salah satunya adalah Mc Donalds, alhasil snack time kedua terjadilah. Selesai dari Mc Donalds, kunjungan berikutnya adalah Plaza de Espana. Dari Mc Donalds, hanya perlu berjalan lurus sampai ketemu Maria Lusia Park. Masuk ke dalam Maria Luisa Park dan kita akan sampai di Plaza Espana. Plaza de Espana terkenal sebagai tempat shooting film Star Wars. Sesuai dengan namanya, tempat ini merupakan plaza yang sangat luas, dengan air mancur di tengahnya. Plaza ini dikelilingi oleh bangunan bergaya renaissance, dengan bentuk setengah lingkaran. Plaza ini juga terdapat canal dimana pengunjung dapat naik perahu mengelilingi canal ini. 

  
Setelah beristirahat, melihat-lihat souvenir yang dijual di stand-stand di Maria Luisa Park, menonton beberapa pertunjukan artis jalanan, perjalanan pun dilanjutkan. Kembali ke area Cathedral, karena akan menonton pertunjukan tari Flamenco, yang lokasinya ada di sekitar Cathedral. Karena jam pertunjukan masih agak lama (pk. 19.00), masih sempat untuk makan malam dulu, kali ini pesan paella, pasta seafood dan pizza untuk Kaeo. Dan tidak lupa mencoba salah satu minuman terkenal di sini, yaitu sangria (minuman dari anggur dan diberi buah).



Mendekati jam pertunjukan, mulai merapat ke tempat Flamenco. Nama penyelenggara pertunjukannya, Auditorio Alvarez Quintero (www.auditorioalvarezquintero.com). Jam pertunjukan pertama pk. 19.00 dan pertunjukan kedua pk. 20.30. Pertunjukannya selama kurang lebih 1 jam, kemudian diberikan kursus singkat gratis. Biayanya sebesar 18 euro per orang, anak 7-12 tahun 12 euro. Dalam pertunjukan ada 1 penari wanita, 1 penari pria, 1 penyanyi dan 1 pemain gitar.




Selesai nonton, sempat foto-foto area Cathedral di malam hari. Suasananya berbeda dengan waktu siang, dengan lampu-lampu nuansa kuning membuat bentuk dan tekstur bangunan menjadi terlihat jelas. Dari sini, langsung jalan balik ke hotel.





20 April 2015

Seville – Algeciras – Tanger
Hari ini dimulai dengan sarapan di café. Omelette dan orange juice (untuk Kaeo), roti isi ham, kopi dan teh. Tujuan hari ini adalah Metropol Parasol atau dikenal juga dengan nama Las Setas, yang lokasinya di La Encarnacion Square. Bisa dicapai dengan berjalan kaki dari area Barrio Santa Cruz. Metropol Parasol yang pembangunannya selesai tahun 2011, merupakan struktur kayu terbesar di dunia. Didesign oleh arsitek Jerman Jürgen Mayer-Hermann. Di bawahnya terdapat site arkeologi, plaza dan beberapa bar serta restaurant. Dengan membayar sebesar 3 euro, pengunjung dapat naik ke atas dengan lift. Dari sini bisa terlihat pemandangan kota Seville. Bentuknya yang unik, menjadikan Metropol Parasol salah satu ikon Seville. Tiket masuk dapat ditukar dengan minuman dan post card. Miuman dapat diambil di salah satu resto, post card dapat diambil di toko souvenir yang ada di seberang loket penjualan tiket.

Sehabis leyeh leyeh menikmati minuman gratis, lanjut berjalan kaki menuju ke area Triana. Selama perjalanan, kalau berminat belanja barang-barang branded (Zara, Mango, Pull & Bear, dan sejenisnya), bisa mampir di toko-toko yang banyak di La Encarnacion Square ini. Perjalanan ke Triana hanya perlu sekitar 10 menit. Area Triana terletak di seberang Sungai Guadalquivir, dihubungi oleh Jembatan Isabel II (Puente de Isabel II) yang terkenal. Setiba di seberang jembatan, kita akan sampai di Plaza del Altozano, dimana di Plaza ini kita bisa melihat patung Matador trekenal yaitu Juan Belmonte. Triana terkenal sebagai tempat pembuat keramik. (Seville terkenal akan kerajinan keramiknya). 

Dari Jembatan Isabel II, menyusuri jalan sepanjang pinggir sungai sampai ketemu Puente de Triana (Triana Bridge). Dari sini jalan sampai ke The Gardens of Murillo. Kemudian sampai di area Santa Cruz, banyak café di area ini. Kali ini mencoba gorengan seafood, di Café Freiduria, jualnya per 250 gram (harga antara 4-6 euro),bisa pilih jenis seafoodnya. Selesai makan, masih ada sisa waktu sebelum waktu keberangkatan bus, diisi dengan leyeh-leyeh di Murillo Park. Kaeo sibuk main di playground yang ada di taman ini.  



Algeciras
Bus yang menuju ke Algeciras Port datang pk. 16.30. Perjalanan kali ini jauh lebih cepat dibanding pada saat kedatangan, hanya sekitar 2.5 jam. Bus yang dipakai juga berbeda, kali ini naik bus Amarillo. Jadwal ferry yang jam 10 malam, membuat ada waktu untuk pergi ke Plaza Alta, salah satu tempat wisata di Algeciras. Di plaza ini terdapat air mancur di bagian tengahnya, juga terdapat beberapa kursi taman dan balustrade sekeliling plaza yang semuanya dihias dengan keramik bergambar. Di sekitar plaza terdapat banyak toko, bar dan toko roti. Makan malam kali ini berupa sandwich dan pizza.

Menjelang pk. 21.30 kembali ke pelabuhan, dan ternyata ferry delay sampai pk. 23.30. Karena waktu merapat, kapal masih menunggu lumayan lama sebelum penumpang bisa keluar, maka tiba di Tanger, tepatnya tempat parkir sudah menjelang jam 2 pagi. Masih harus mencari hotel dulu. Mengandalkan telepon dan GPS ketemulah Ramada Encore Hotel (semalam MAD 415, tanpa sarapan).


 21 April 2015

Tanger – Assilah - Casablanca
 
Tanger
Walaupun baru tidur sekitar jam 3 pagi, ternyata bangunnya tidak siang-siang banget. Setelah check out, langsung mulai keliling Tanger. Kotanya besar dan ramai. Hanya berbekal GPS, sampailah di Medina Tanger. Seperti biasa, kalau ekslpore Medina lebih mudah berjalan kaki, maka mobil pun diparkir saja. Di Medina Tanger banyak pedagang yang berjualan sayur, buah dan berbagai barang lainnya. Toko souvenir juga ada. Di sini juga ada taman yang cukup besar dan bersih. Dari Medina berjalan kaki sedikit menanjak ke arah Kasbah. 


 Tepat di area masuk Kasbah terdapat restaurant kecil yang menjual makanan khas Maroko. Karena dari hotel belum sarapan, maka sebelum mengelilingi Kasbah, sarapan sekaligus makan siang dulu di resto ini. Di Kasbah terdapat museum Kasbah (dulunya istana), hanya sayang pada saat datang, museum sedang tutup. Ada resto yang lokasinya bagus untuk melihat pemandangan dari atas. Namanya Salon de Bleu. Sesuai dengan namanya, restaurant ini bernuansa biru. Bagian atas dari tempat ini, dibuat juga untuk tempat duduk. Sehingga pengunjung bisa melihat selat Gibraltar dan Spanyol dari sini.



Assilah
Dari Tanger, dalam perjalanan balik ke Casablanca, mampir sebentar ke Assilah. Yang jaraknya hanya sekitar 45 km. Assilah merupakan kota perikanan. Seperti kota-kota lainnya di Maroko, Medina adalah tempat wajib kunjung. Medina Assilah sangat bersih. Bangunan-bangunan yang ada bernuansa putih dan biru, sekilas mengingatkan akan Santorini. Assilah juga terkenal akan mural paintingnya. Setiap bulan Agustus, di Assilah berlangsung Assilah Arts Festival. Selesai dari Assilah, perjalanan pulang ke Casablanca dilanjutkan. Sempat berhenti untuk makan malam di Rabat.
 











No comments:

Post a Comment