29 Desember 2014 – 2 Januari 2015
29-30 Desember 2014
Entah kenapa malam ini perjalanan ke
airport macet total, dengar di radio katanya ada perbaikan jalan, dengar dari
sopir taxi katanya ada jalan yang ditutup. Walaupun sudah mempersiapkan waktu
perjalanan lebih lama dari biasanya, tetap aja perlu deg deg an dan benar
sampai di airport seharusnya sudah waktunya boarding. Untungnya para crew
pesawat juga terjebak macet, jadi pesawat didelay 30 menit. Kalau sampai gak
ada delay, harus nginap semalam lagi di Jakarta. Sekitar pk. 21 lewat, setelah
pesawat mengantri 15 menit untuk terbang, mengudaralah pesawat Turkish
Airlines.
Di pesawat banyak peserta tur
ternyata, ada 3 tur travel dalam 1 pesawat. Pesawat transit sekitar 1 jam di
Singapura. Kemudian langsung lanjut ke Istanbul. Sesuai dengan mottonya,
penumpang benar benar menikmati candle dinner di dalam pesawat. Setiap nampan
makanan diletakan lilin. Setelah dilihat ternyata bukan lilin betulan, tetapi
bentuknya seperti lilin dan cahayanya bersinar seperti candle lilin. Ide yang
bagus dan unik. Selesai makan malam, sepanjang
perjalanan dilanjutkan dengan tidur, sampai saatnya sarapan. Yang kali ini
tidak pakai lilin.
Pesawat mendarat di Istanbul Ataturk
Airport sekitar pk. 07.00 pagi. Langsung menuju counter visa on arrival.
Setelah membayar USD 35, mereka akan menempelkan stiker visa di passport. Kemudian
baru pergi ke bagian imigrasi. Setelah mengambil bagasi,langsung daftar untuk
ikut free tour yang disediakan Turkish Airlines untuk penumpang yang transit
minimal lebih dari 6 jam.
Tour dimulai pk. 09.00, banyak peserta
ternyata. Peserta tur langsung diajak menuju bus pariwisata. Pertama-tama
diajak sarapan di Restoran Tamara yang lokasinya tinggal jalan kaki ke Blue
Mosque. Sarapan khas Turki, dengan roti, keju, telur rebus. Kaeo makan 3 telur
pagi ini. Selesai sarapan, dengan cuaca yang sangat dingin, turun salju, dan
berangin, langsung jalan kaki menuju Blue Mosque, tapi karena antriannya sangat
panjang, peserta diajak mengunjungi Hippodrome dulu, di sini bisa dilihat
German Fountain, Serpentine Column dan Obelisk of Theodosius. Kemudian masih
berjalan kaki, karena lokasinya berdekatan, peserta diajak mengunjungi
Yerabatan Sarnici (Underground Cistern/Basilica Cistern), yang menjadi lebih
sangat terkenal, karena dipakai sebagai lokasi di buku Dan Brown, Inferno. Di sini
kita bisa melihat kepala Medusa yang terkenal itu.
Selesai dari Basilica Cistern, jalan
lagi menuju Hagia Sophia. Hagia Sophia dulunya adalah gereja, dan kemudian
dijadikan masjid pada saat Konstantinopel dikalahkan oleh Ottoman Turki, dan
kemudian (sampai sekarang) dijadikan museum. Karena pernah dijadikan gereja dan
masjid, maka kita bisa melihat keunikan di dalam Hagia Sophia, kita bisa
melihat ikon ikon dari kedua agama tersebut.
Selesai dari Hagia Sophia langsung
kembali ke restoran yang sama untuk makan siang. Blue Mosque tidak sempat
masuk, karena tutup jam 11.30. Menu Makan siang dimulai dengan salad, kemudian
dilanjutkan dengan nasi dan “sate” ayam yang rasanya pas banget buat lidah
Indonesia, untuk dessert disediakan semacam kue yang rasanya super manis tapi
enak.
Selesai makan siang, perjalanan
dilanjutkan ke Spice Bazaar dan New Mosque. Lokasi keduanya bersebelahan satu
sama lain. Walaupun namanya New Mosque, umurnya sudah 300 tahun. Sedangkan
untuk Spice Bazaar, menjual berbagai macam spice, juga Turkish delight dan
berbagai souvenir khas turki. Peserta diberikan free time untuk keliling Spice
Bazaar. Selesai dari Spice Bazaar, peserta diantar kembali ke Airport. Seluruh
biaya perjalanan di tur ini, free. Mulai dari sarapan, makan siang, dan tiket
masuk ke tempat wisata. Dan karena sudah disediakan tiket masuk, kita tidak
perlu antri untuk membeli tiket (antrian di setiap tempat wisata sangat
panjang).
Setiba di Aiport langsung menuju ke
salah satu café yang ada wifi untuk mencari hote (rencana awal mencari hotel
pada saat menunggu pesawat dari Jakarta ke Istanbul, yang apa daya karena macet
total, jadi gk sempat browsing dan booking).
Setelah melihat harga dan lokasi,
akhirnya dipilih Hotel Polatdemir, lokasinya sangat strategis, dekat dengan
Stasiun Tram dan tinggal jalan kaki kalau mau pergi ke Grand Bazaar. Dari
Airport naik taxi, nawar harga dulu di awal (mungkin karena sudah malam, jadi
tidak mau pakai argometer), dapat harga 60 Lira (1 Lira sekitar Rp 7.000).
Perjalanan dari Airport ke Hotel sekitar 45 menit. Hotelnya kecil, kamarnya
juga kecil,tapi bersih dan rapi. Dan yang paling penting, setelah seharian
kedinginan di luar, heater berfungsi dengan sangat baik.
Semua bangun pagi hari ini, mungkin
masih jetlag. Jam 7 lewat udah turun sarapan. Namun menikmati hangatnya kamar
hotel, baru mulai jalan agak siang, sekitar jam 10an. Pertama-tama beli
Istanbul Kart yang bisa dipakai untuk segala macam moda transportasi (tram,
kereta, ferry). Beli di kios yang ada di dekat hotel, harganya 7 lira.Cukup
beli 1 kartu, karena 1 kartu bisa dipakai beberapa orang (nanti tinggal di-tap
bergantian). Setelah beli kartu, isi kartu di mesin yang ada di stasiun tram.
Cuaca hari ini lebih parah dari
kemarin. Kalau kemarin bersalju, hari ini hujan dan angin lebih kencang.
Payung-payung rusak bertebaran di jalan.
Dari hotel tinggal jalan kaki ke
stasiun tram Aksaray. Dan jalur tram ini yang paling banyak tempat perhentian
objek wisatanya. Tujuan pertama adalah ke Blue Mosque, untuk sampai ke sini
tinggal turun di Stasiun Sultan Ahmet. Dari sini tinggal jalan kaki. Sesampai di Blue Mosque ternyata
sudah tutup (tutup jam 11.30). Blue Mosque buka 24 jam tetapi akan tutup pada
saat jam jam sembahyang selama 90 menit. Karenanya harus kembali lagi sekitar
jam 1.
Sementara mengisi waktu, mencoba
mengunjungi Topkapi Palace. Lokasi Topkapi Palace,Hagia Sophia, Blue Mosque dan
Hippodrome semuanya sangat berdekatan, tinggal jalan kaki saja. Ternyata
antrian Topkapi luar biasa panjangnya. Hanya sempat foto-foto di area luar saja
dan kembali ke Blue Mosque.
Sama seperti hari kemarin, antrian
Blue Mosque juga sangat panjang. Setelah mengantri sekitar 45 menit akhirnya
masuk juga. Pengunjung harus melepas sepatu dan memakai tutup kepala (untuk
wanita). Pengunjung disediakan kantung plastik untuk menaruh sepatu. Sesuai
dengan namanya, bagian dalam Blue Moaque didominasi warna biru. Blue Mosque
dikenal juga dengan nama Sultan Ahmet Mosque. Bangunan Blue Mosque terdiri atas
1 kubah besar utama, 6 minaret dan 8 kubah kecil.Salah satu yang khas dari
masjid ini adalah penempatan lampu-lampunya.
Selesai dari Blue Mosque kembali ke
hotel dengan maksud istirahat sebentar agar punya tenaga jalan malam tahun
baruan. Apadaya sore-sore setelah makan, Kaeo sudah tertidur pulas.
Masih seperti kemarin, semua bangun
pagi kembali. Selesai sarapan langsung jalan kaki ke Grand Bazaar. Cuaca masih
dingin dan berhujan (walau tidak sebesar kemarin hujannya). Untungnya Grand
Bazaar tertutup dan beratap. Di sini bisa ditemukan berbagai macam barang.
Lumayan bisa beli 1 set gelas turki dengan harga 25 Lira. Juga beli mangkok
khas turki, gantungan kunci dengan bentuk bulatan biru. Bentuk bulatan biru,
merupakan symbol mata, yang dipercaya berfungsi untuk melindungi dari hal
jahat.
Selesai dari Grand Bazaar, lanjut ke
Stasium Eminonu. Dari stasiun ini bisa naik ferry ke Eyup Square. Eyup Ferry
Boat ada di Halic Hatti Line. Dari Stasiun Eminonu, jalan melewati terminal
bis, dan cari Pier Eminonu. Ferry berangkat setiap jam sekali. Karena waktu
sampai, kapal baru saja berangkat, sambil menunggu makan siang di area ini.
Yang terkenal dari area ini adalah Fish Sandwich. Roti isi ikan. Masaknya di
atas kapal, kapalnya ditambat dan pengunjung makan di dekat (bukan)
kapal.Sepanjang makan, penjual teh hangat datang silih berganti. Harga teh 1
lira per gelas.
Selesai makan, langsung kembali ke
Pier, kapal datang jam 12.50. Kapalnya besar, bersih, kursi-kursi panjang berhadapan dengan meja
diantaranya. Di dalam kapal ada tempat yang jual berbagai macam minuman dan
snack. Perjalanan ke Eyup Pier sekitar 30 menit. Dari Pier tinggal jalan kaki
untuk sampai ke Eyup Square. Yang terkenal dari Eyup diantaranya adalah Eyup
Sultan Mosque yang merupakan masjid tersuci keempat di dunia setelah Mecca,
Medina dan Jerusalem, Makam Abu Ayyub al-Ansari (Ayyub dilafalkan di bahasa
inggris menjadi Eyup), Cable car untuk sampai ke atas bukit, dimana dari atas
bukit kita bisa melihat pemandangan kota dengan jelas juga ada Pierre Loti
Restaurant. Juga di sini terdapat berbagai macam toko (toko baju, souvenir,
makanan), restoran, supermarket.
Dari Eyup kemudian naik metro sampai
Stasiun Kabatas, kemudian naik funicular sampai Stasiun Taksim, untuk
mengunjungi Taksim Square. Dari Taksim bisa naik Pera (tradisional tram) yang
mengubungi Taksim sampai Galatasaray, melewati Istiklal Caddesi (area khusus
pejalan kaki dimana sepanjang jalannya dipenuhi dengan toko, restoran, café,
dll).
Untuk melintasi Istiklal Caddesi ini
tidak harus naik tram, jalan kaki juga bisa dan sangat nyaman. Makan malam di
Mc Donald yang ada di area ini. Jalan terus sampai di Galata Tower, yang
walaupun sudah malam, masih banyak orang yang antri naik ke atasnya. Galata
Tower mungkin lebih bagus dilihat malam hari, karena banyak lampu yang
membuatnya jadi lebih terlihat. Dari Galata Tower tinggal jalan kaki sedikit,
sampai di metro station untuk kembali ke hotel.
2 Januari 2014
Hari ini perjalanan kembali ke
Casablanca. Ternyata dari hotel bisa jalan kaki ke Stasiun Yenikapi, yang
berada di jalur metro untuk ke airport. Hanya dengan membayar 1.5 Lira perorang
(bandingkan dengan taxi yang harus membayar 60 Lira). Perjalanan sampai ke
Airport sekitar 40 menit.
No comments:
Post a Comment