04 juli 2012
Pesawat take off pk 08.20, transit di Kuala Lumpur pk. 23.30 selama kurang lebih 1 jam, kemudian langsung terbang ke korea selatan. Pesawat mendarat di Incheon Seoul Airport. Perjalanan dari Kuala Lumpur ke Korea sekitar 6 jam.
05 Juli 2012
Karena tujuan hari ini langsung ke Jeju Island, jadinya pergi ke Gimpo Airport. Dari Incheon Airport menggunakan Kereta ke Gimpo Airport. Perjalanan sekitar 30 menit. Karena masih ada waktu sekitar 3 jam sebelum pesawat berangkat dari Seoul, jadinya sarapan dulu di Airport. Kaeo sudah berbekal cereal dari Jakarta. Sisa waktu dihabiskan dengan keliling airport dan juga makan siang, dengan membeli makanan di Family Mart. Kaeo makan nasi dan abon yang dibawa dari Jakarta.
Pk. 13.45 Pesawat terbang ke Jeju, dengan menggunakan Jeju Air. Perjalanan sekitar 1 jam. Setiba di Jeju Airport, naik taxi menuju hote. Hotel yang dipilih adalah Jeju December Hotel, dekat dengan airport, hanya sekitar 10-15 menit perjalanan, dengan biaya W3000 (argo taxi start di W2200). Sedangkan biaya menginapnya W110.000 untuk 2 malam.
Hotelnya tidak terlalu besar, hanya terdiri atas kamar kamar saja, tidak ada fasilitas lainnya. Hanya di Lobby terdapat mesin pembuat kopi dengan harga W100/cup. Kamarnya berukuran sedang, bersih dan lengkap (ada kulkas, TV, hairdryer, pemanas air). Selesai berberes sebentar, langsung pergi ke Jungmun Area. Naik airport bus limousine dari halte bus depan T.H.E Hotel yang lokasinya tidak jauh dari Jeju December Hotel.
Perjalanan menuju Jungmun area sekitar 1 jam dengan biaya W3.800. Bus berhenti di halte Yeomiji Botanical Garden. Dari sini tinggal jalan kaki menuju ke beberapa tempat wisata. Ketika sampai, udara penuh kabut. Dengan mengikuti petunjuk jalan yang ada, tempat pertama yang dikunjungi adalah Cheonjeyeon Waterfalls. Tiket masuknya W2500/orang. Untuk menuju ke air terjunnya, melewati jembatan yang dikenal dengan nama Seonimgyo Bridge, jembatan dengan bentuk melengkung dan dipenuhi dengan ukiran 7 peri. Setelah melewati jembatan ini dilanjutkan dengan menaiki dan menuruni tangga.
Selain Cheonjeyeon waterfalls tempat wisata lain yang bisa dikunjungi adalah Yeomiji Botanical Garden yang letaknya bersebelahan dengan Cheonjeyeon waterfalls, kemudian Teddy Bear Museum. Kedua tempat tersebut bisa dicapai dengan jalan kaki. Sedangkan untk Jungmun Beach harus naik taxi sekitar 5 menit. Karena hari sudah malam dan juga sudah cape banget, hanya cheonjeyeon yang dikunjungii.
Dengan menaiki Aiport Bus Limousine kembali menuju area hotel. Di sekitar hotel, areanya sangat hidup, lengkap dengan restaurant, supermarket, toko toko yang hidup sampai malam. Bahkan di seberang hotel ada Pizza Domino. Sebelum sampai hotel, beli makan malam dulu di Family Mart, nasi dan mie instan korea. Nasi putih untuk Kaeo (karena sudah bawa abon, sosis dan kornet dari Jakarta).
06 Juli 2012
Pagi pagi menyempatkan diri menyiapkan makanan untuk Kaeo. Dari Jakarta memang sudah siap, selain dengan membawa makanan makanan kering (abon, sosis dan kornet), juga dengan membawa Sanyo Travel Cooker, yang berguna banget untuk memasak nasi dan soup.
Karena berdasarkan hasil riset sebelum berangkat, untuk keliling Jeju, paling tepat bila menyewa taxi, maka diputuskanlah untuk menyewa taxi. Biayanya normal W100.000 (untuk sopir yang tidak bisa berbahasa inggris) dan W150.000 (untuk sopir yang bisa berbahasa inggris). Biaya tersebut untuk perjalanan sekitar 8 jam, lebih lebih sedikit mereka tidak masalah. Pemesanan taxi dibantu oleh pihak hotel.
Tempat pertama yang dituju adalah yang paling dekat dengan lokasi hotel, yaitu Gimnyeoung Maze Park. Untuk masuk ke maze ini harus membayar tiket W3300/orang dewasa, dan W880/anak 7-12 tahun. Saat membeli tiket, kita akan dibekali dengan peta. Namun, walaupun sudah ada peta, tetap saja susah banget untuk sampai bisa keluar dari maze. :Kalau tidak mau masuk ke dalam maze, disediakan semacam jembatan di atas maze, jadi kita menggambil foto dengan latar belakang maze.
Tidak jauh dari Gimnyeoung Maze Park terdapat Manjanggul Cave, yang merupakan UNESCO World Heritage. Tiket masuk ke tempat ini adalah W2000/dewasa dan W1000/anak. Manjanggul Cave adalah salah satu terowongan lava terbaik di dunia. Di dalam gua diterangi dengan lampu warna warni. Suhu di dalamnya lumayan dingin. Untunglah Kaeo selalu membawa sweaternya. Di kompleks ini terdapat minimarket dan resto. Karena sudah jam makan siang, jadilah makan siang dulu di sini. Kaeo makan siang dengan bekal yang sudah disiapkan tadi pagi.
Dari sini, berikutnya adalah Seongsan Ilchulbong Peak, yang juga merupakan UNESCO World Heritage. Karena perjalanan lumayan jauh, Kaeo sempat tidur di taxi. Lumayan, jadi bisa istirahat, karena medan di Seongsan ini lumayan berat. Seongsan Ilchulbong Peak terbentuk dari letusan gunung berapi di dasar laut sekitar 10.000 tahun yang lalu. Sebagian dari Seongsan Ilchulbong Peak ini terhubung dengan Seongsan Village, dan karenanya dari sinilah kita bisa mendaki. Pemandangan di sini sangat indah. Dengan landscape rumput dan sisi yang berbatasan langsung dengan laut. Di sini Kaeo sangat bersemangat sekali menaiki tangga sampai ke puncaknya, tidak kenal cape kayanya. Walaupun mama papa sudah bilang untuk istirahat dulu, Kaeo tetap aja mendaki terus. Sesampai di atas, Kaeo menyempatkan diri melihat melalui teleskop yang ada di sana, dengan memasukkan koin W500. Setelah itu perjalanan turun dimulai. Kali ini Kaeo beberapa kali beristirahat, duduk di tangganya. Sesampai di bawah, ada toko souvenir, minimarket, dunkin donuts. Untuk Kaeo dibelikan susu dancow coklat, yang langsung habis diminum.
Tidak jauh dari Seongsan, terdapat lokasi wisata lainnya, yaitu Seopjikoji. Tempat ini terkenal karena digunakan sebagai lokasi shooting film drama korea “All in House”. Seopjikoji terletak di pinggir laut, dengan padang rumput hijau yang membentang luas. Pemandangan di sini sungguh indah, diaksentuasi oleh mercu suar putih di titik tertingginya. Di sini juga terdapat beberapa tempat yang dijadikan lokasi shooting, antara lain gereja, glass house, tapi untuk masuk ke tempat ini harus membeli tiket. Untuk masuk ke area seopjikoji sendiri tidak dikenakan biaya, kecuali biaya parkir mobil/taxi W1000.
Perjalanan hari ini ditutup dengan mengunjungi San-Gumburi Crater. Tiket masuknya W6000/orang. Sesuai dengan namanya, San-Gumburi berupa kawah besar. Lokasinya di ketinggian 400meter dari permukaan laut. Pemandangan di sini juga luar biasa indah. Pegunungan di sekelilingnya terlihat berlapis-lapis. Bentangan rumput yang luas dan pohon pohon yang ada juga sangat indah.
Hari sudah menjelang malam, dari sini taxi langsung menuju ke hotel. Bapak sopir taxinya baik, walaupun tidak diminta, dia mampirkan ke tempat peternakan kuda. Kaeo berusaha memberi makan kuda, tapi kudanya sibuk merumput semua. . Sampai di hotel sudah sekitar jam 7 malam. Tapi di sini walaupun sudah jam 7, langit masih terang. Sehabis mandi dan Kaeo makan malam, keliling lagi area sekitar hotel. Di sini coba makan di tempat makan korea, dengan menu Bimbimbap dan Soun yang rasanya seperti asinan, disajikan dingin, lengkap dengan es batunya. Cara makannya pun harus potong potong dulu soun dengan gunting yang disediakan. Selesai makan, jalan lagi dengan rute yang sekalian dengan jalan pulang ke hotel, dan ketika melihat ada toko Innisfree (toko yang jual produk perawatan kulit), menyempatkan diri mampir dan membeli masker jeju volcanic yang terkenal sebagai salah satu item oleh oleh dari Jeju.
07 Juli 2012
Hari ini perjalanan menuju Seoul. Pesawat Jeju Air take off pk. 11.40. Karena pesawat tidak terlalu pagi, jadi bisa bangun agak siang dan sarapan dulu buat Kaeo. Sedangkan untuk makan siang dilakukan di pesawat. Sudah berbekal Kimbab yang dibeli di minimarket. Kimbab ini menjadi makanan andalan selama di korea, karena gampang dapatnya, gampang makannya (bisa dimakan sambil jalan) dan (terutama) harganya gak mahal . Sesampai di Seoul, hari sudah siang. Langsung menuju ke hotel. Hotelnya tidak jauh lokasinya dari subway station. Jadi dari Gimpo Airport, langsung ganti kereta menuju ke arah hotel. Nama hotelnya…., hotel ini merupakan salah satu dari jaringan hotel EV Chain. Biayanya W213.000/3 malam. Kamarnya kecil, lengkap dengan dapur, mesin cuci, kulkas, microwave, dan peralatan masak & makan (pemanas air, penggorengan, piring, gelas, sendok, garpu dan pisau). Selain juga dilengkapi dengan TV, hairdryer. Di lantai 8 terdapat perpustakaan kecil. Tidak jauh dari hotel terdapat banyak toko, restaurant dan minimarket.
Tujuan pertama di Seoul ini adalah ke area Gwanghwamun (naik subway turun di Gwanghwamun Station). Karena dari sini bisa dapat beberapa tempat wisata. Kunjungan pertama adalah ke Gyeongbokgung Palace. Pas banget, sampai di depan istana sedang ada pergantian petugas jaga. Petugasnya memakai pakaian tradisional korea, dan kita bisa foto bersamanya. Gyeongbokgung Palace ini sangat luas kompleksnya. Tiket masuknya W3000/dewasa, W1500/anak 7-18 tahun. Di dalam kompleks ini juga ada museum untuk anak-anak (tiket : free). Di dalamnya terdapat tempat untuk bermain pasir, setting ruang ruang korea zaman dulu, dan asiknya lagi ada tempat untuk peminjaman baju khas traditional lengkap dengan setting ruang korea. Di luar museum ini, terdapat lapangan tempat bermain yang dilengkapi dengan beberapa alat permainan tradisional.
Selepas dari Gyeongbokgung Palace, tinggal menyeberang jalan sudah sampai di Gwanghwamun Square. Karena Gyeongbukgung Palace dan Gwanghwamun Square letaknya segaris. Di sini banyak orang yang berkumpul, bermain di bentangan rumput, dan kebetulan lagi sepertinya sedang ada acara, dan ada booth peminjaman baju korea lagi (tanpa biaya lagi). Dan yang kali ini kostumnya adalah kostum raja. Alhasil, Kaeo jadi dua kali foto dengan kostum korea. Dari Gwanghwamun menyeberang jalan ke kiri, dapat Chenggyecheon Stream. Ini adalah tempat permulaan streamnya. Streamnya sendiri sangat panjang. Sesuai dengan yang ditulis di buku travel, sepanjang sungai ini banyak orang yang duduk ditepinya dan mencelupkan kaki ke airnya yang dingin. Sungainya dangkal, tapi harus hati hati dasarnya licin. Kaeo senang banget dan ikut mencelupkan kaki,
Dari Cheonggyecheon Stream tinggal berjalan kaki, sampailah Tidak di Insa-dong area. Area ini terdapat banyak toko dan restaurant. Kali ini coba makan di restaurant korea dengan menu nasi goreng khas korea. Di setiap meja diletakkan wajan besar, dan pelayannya akan memasak nasi goreng di wajan tersebut. Setiap makan di resto korea, pasti disediakan kimchi, dan boleh tambah lagi. Minuman juga biasanya disediakan gratis. Tinggal ambil di dispenser yang disediakan.
Selepas dari Insa-dong kemudian lanjut ke Namdaemun area. Ini juga bisa dicapai dengan jalan kaki. Dalam perjalanan, melewati city hall, lapangan rumput yang luas, dan pada saat itu ramai karena sedang ada pertunjukan musik. Ketika tiba di Namdaemun, sayang, gerbangnya sedang dalam renovasi yang rencananya selesai di tahun 2012. Karena tiba di sini sudah malam, sudah banyak toko yang tutup. Karenanya di sini juga hanya sebentar, dan langsung naik subway balik ke hotel.
8 Juli 2012
Selesai sarapan indomie dan cereal (karena dari hotel tidak termasuk sarapan), perjalanan dimulai. Sesuai dengan yang direncanakan malam sebelumnya, hari ini pergi ke Bukchon Hanok Village, untuk melihat rumah rumah tradisional korea. Untuk sampai ke bukchon, naik subway dan turun di Angok station exit 2, dan tinggal mengikuti jalan Bukchon-ro. Dalam perjalanan, di sisi kanan jalan akan ketemu dengan tourist information. Di sini jangan lupa mengambil peta, biar tahu jalur jalur yang harus diambil. Rumah-rumah tradisional ini ada yang difungsikan sebagai toko, resto, dan sebagian lagi adalah rumah tinggal biasa. Di peta diinfokan tempat-tempat yang bagus untuk mengambil foto. Jalan-jalan di sini lumayan melelahkan, jalannya naik turun dan lumayan curam.
Dari Bukchon kemudian lanjut ke Itaewon area, dengan menggunakan subway. Turun di Itaewon Station. Area ini terkenal sebagai area orang asing. Nah, di sinilah bisa diketemukan KFC dan Mc Donalds. Dan karenanya makan siang kali ini adalah KFC. Selesai makan, rencananya mau ke Samsung Museum, di sini ada patung laba laba besar, dan Kaeo mau lihat. Dalam perjalanan ke sana Kaeo tidur di stroller. Sayangnya, setelah jalan kaki lumayan jauh, eh museumnya dalam renovasi.
Untunglah tidak jauh dari Samsung Museum, terdapat subway station. Dari subway ini, naik kereta sampai ke Hoehyeon Station. Station ini adalah station untuk ke area Namdaemun, Myeong Dong dan juga Seoul Tower. Karena Namdaemun dan Myeong Dong adalah tempat belanja dan bisa dikunjungi malam, maka mumpung masih siang dan ada matahari, tempat yang didatangi pertama adalah Seoul Tower. Dari station tinggal jalan kaki ke arah Seoul Tower. Di sini disediakan semacam elevator untuk sampai ke tempat cable car station (untuk sampai ke bagian bawah Seoul Tower). Tiket cable car PP W8000. Walaupn hari minggu, antriannya tidak terlalu panjang. Sesampainya di cable car station, tinggal lanjut naik tangga menuju ke dasar Seoul Tower. Di sini terdapat beberapa resto, toko souvenir dan salah satu atraksi utama, yaitu gembok cinta. Ada beberapa lokasi gembok, ada yang di sepanjang pagar, ada juga yang ditaruh di tempat berbentuk pohon natal. Kalau mau membeli gembok, di toko souvenir banyak dijual. Turun ke arah basement, terdapat Teddy Bear Museum. Tiket masuk ke sini W8000, Di dalam museum ini terdapat 2 tempat exibition, Tempat yang pertama berisi teddy bear dengan latar belakang cerita tentang korea. Sedangkan tempat yang kedua berisi teddy bear dengan latar belakang cerita dunia. Selain itu juga ada toko souvenir di sini. Seoul tower merupakan tempat wisata nomor satu pilihan turis asing.
Dari Seoul Tower kemudian melanjutkan ke tempat berikutnya yaitu Myeong Dong, yang berisi toko toko yang banyak menjual produk perawatan kulit. Juga ada toko toko baju. Myeong Dong mirip pasar baru, tidak bisa dilewati oleh kendaraan. Di sini sempat membeli beberapa baju. Karena hari sudah mulai malam, dan juga karena esok hari senin, dan Dongdaemun tutup di hari senin, maka di Myeong Dong tidak terlalu lama.
Untuk sampai ke Dongdaemun tinggal naik subway, turun di Dongdaemun Station. Berbeda dengan Myeong Dong, Dongdaemun ini adalah area dengan begitu banyak shopping mall. Dan shopping mallnya besar besar. Karena juga sudah jam makan malam, dan melihat ada Lotteria di salah satu mall (Migliore), akhirnya masuklah ke mall tersebut. Makan di Lotteria sini dikasih hadiah tas belanja. Selesai makan, hanya sempat lihat lihat sebentar di sini, karena hari sudah malam banget dan besok rencana bangun pagi untuk pergi ke Nami Island.
9 Juli 2012
Sesuai dengan rencana, hari ini adalah hari ke Nami Island, yang terkenal sebagai tempat shooting film Winter Sonata. Perjalanan dengan menggunakan subway, turun di Station Gapyeong. Dari sini kemudian lanjut taxi sampai ke pelabuhan Namisum, dan dari sini naik ferry sekitar 5-10 menit. Biaya ferry W8000 sudah termasuk tiket masuk ke Nami Island. Total perjalanan sekitar 2 jam lebih. Di Namisum terdapat banyak resto dan juga Family mart. Dan karena sudah jam 11 lewat, akhirnya makan siang dulu di Family mart sebelum naik ferry.
Nami Island terkenal akan jalan setapaknya yang diapit pohon-pohon pinus. Walaupun saat ini sedang musim panas, pemandangannya tetap indah. Di bagian tengah pulau Nami terdapat jalur yang biasa dilalui, sepanjang jalur ini terdapat berbagai tempat yang berhubungan dengan film Winter Sonata. Selain itu juga terdapat playground (Kaeo tentunya main dulu di sini), tempat burung unta. Pulau ini dilengkapi dengan fasilitas hotel, resto, sewa sepeda, sewa mobil golf, dan juga kereta untuk keliling pulau. Di pulau ini juga dipenuhi dengan berbagai karya seni dari seniman korea. Sebetulnya enak juga ngebayangin kalo nginap di sini. Saat malam pasti bagus dengan hiasan lampu lampunya.
Sepanjang perjalanan dari Nami balik ke pusat kota, Kaeo tidur. Karena masih ada barang barang yang mau dicari (dibeli), maka turunlah di Hoehyeon Station, Pertama-tama pergi ke Namdaemun. Kali ini karena masih sore, semua toko masih buka. Beli souvenir magnet untuk oleh oleh (harga W13000 dapat 10). Di sini ada beberapa yang jual baju dengan harga W3000 dan W2000 (biasanya rata rata paling murah W10000). Sempat beli beberapa baju di sini.
Dari Namdaemun kemudian ke Myeong Dong. Cari tempat untuk makan malam. Pengennya coba Samgyetang, tapi gak ketemu yang cocok. Akhirnya makan mie dengan suikiaw di salah satu resto korea. Kali ini di sini hanya beli sepatu (W10000). Dari sini kemudian balik ke hotel.
10 Juli 2012
Hari ini perjalanan balik ke Jakarta. Dari hotel, naik subway ke Gimpo Airport, dan dari sini naik yang ke arah Incheon Airport/ Pesawat dari Incheon Airport jadwal take offnya pk. 09.35. Tapi delay sebentar, dan ketika pesawat sudah jalan sebentar, pesawat sempat balik lagi karena ada kerusakan mesin. Alhasil sekitar 10.30 baru pesawat take off. Perjalanan 6 jam untuk sampai ke Kuala Lumpur. Sesampainya di Kuala Lumpur, makan sore/malam nasi ayam rendang (yummy). Pk. 18.30 pesawat dari Kuala Lumpur take off ke Jakarta. Sampai di Jakarta pk. 19.30.
Biaya-biaya
Tiket pesawat Jak-Seoul PP : Rp 16.523.000
Tiket pesawat Seoul-Jeju PP : W 252.500
Hotel Jeju 2 malam : W 110.000
Hotel Seoul 3 malam : W 213.000
Tiket kereta Korail Incheon – Gimpo : W 3550
Sewa taxi di Jeju : W 100.000
Tiket masuk tempat wisata:
- Cheonjeyeon Waterfalls : W 2500 x 2 orang
- Gimnyeoung Maze : W 3300 x 2 orang
- Manjanggul Cave : W 2500 x 2 orang
- Seongsan Ilchulbong Peak : W 2000 x 2 orang
- San-gumburi crater : W 6000 x 2 orang
- Gyeongbokgung Palace : W 3000 x 2 orang
- Cable Car Seoul Tower : W 8000 x 2 orang
- Teddy Bear Museum : W 8000 x 2 orang
- Nami Island : W 8000 x 2 orang
\Kurs Won ke Rupiah : Rp 8.4/1 won
wah asik banget, saya kepingin banget ke Seoul,oya info nih buat kamu kalo suka wisata Korea silahkan Kunjungi aja fanpage Korea Tourism Organization Indonesia, banyak info seputar wisata korea loh disana ^^
ReplyDelete